Yaslis Institute

We serve you better. We provide all you need in training, workshop, consultant and research human resource, health, hospital, insurance.

Kasus Negatif Pelayanan Kesehatan (1)

Rabu, 30 Maret 2011

Kehamilan dan Pelayanan Sub-Standar

Pengalaman ini terjadi sekitar dua tahun yang lalu, tapi hal ini dapat menjadi pelajaran yang berharga baik pada diri saya sendiri maupun orang lain dalam menangani pasien.

Pada bulan Maret 2001, isteri saya sedang hamil tujuh bulan dan merupakan kehamilan yang pertama setelah berusaha dan menunggu sekitar 3 tahun. Kehamilan istri saya ini merupakan peristiwa yang kami sangat harapkan bersama. Usaha yang kami lakukan bukan sesuatu yang mudah, penuh perjuangan dan kesabaran. Hal ini, disebabkan isteri saya pernah dioperasi didaerah kandungan yang dapat mempengaruhi terjadinya proses kehamilan. Setelah dioperasi ternyata penyakit tersebut muncul kembali 1 tahun kemudian, kami memutuskan untuk tidak dioperasi lagi, tetapi dengan cara alamiah dengan tumbuh-tumbuhan dan beberapa pantangan makan Alhamdulillah akhirnya setelah di USG penyakitnya bisa hilang atas kekuasaan Allah SWT.

Usaha yang kami lakukan agar istri bisa hamil bukan hal yang mudah. Berbagai cara telah kami tempuh tapi juga belum berhasil. Hanya metoda kehamilan dengan cara bayi tabung yang belum kami jalani. Akhirnya, kami sepakat untuk menyerahkan sepenuhnya kepada Allah SWT dengan cara sembahyang Tahajud pada tengah malam dam memohon dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT untuk memberikan kepercayaan kepada kami seorang anak. Alhamdulillah setelah tahun ketiga perkawinan akhirnya Allah mengabulkan permohonan kami. Kehamilan ini sangat kami jaga dengan sebaik-baiknya karena merupakan amanah dari Allah SWT.

Pada bulan Maret 2001, isteri saya menderita panas yang dialami kira-kira sudah 2 hari tanpa disertai gejala lain. Pada sore hari panasnya tiba-tiba naik hampir 39o C. Setelah maghrib, saat pulang kerja, kami ke RS “A” di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan untuk konsultasi ke dokter ahli kebidanan langganan kami. Pada saat mendaftar kira-kira jam 19.00, saya mengatakan pada bagian pendaftaran dan bidan yang mendampingi praktek dokter tersebut bahwa isteri saya panas tinggi. Hal ini dimaksudkan agar kami mendapatkan pelayanan khusus tidak menunggu terlalu lama. Tetapi betapa kecewanya, karena setelah ditunggu ternyata istri saya baru dapat dilayani jam 23.00 wib. Betapa kagetnya dokter tersebut setelah didalam ruang praktek panasnya diukur sudah 40o C. Saya sampaikan kekecewaan akibat terlalu lama penanganan padahal isteri saya sudah menggigil dan lemas sewaktu menunggu. Ternyata personel bagian pendaftaran dan bidannya tidak menyampaikan kepada dokter bahwa ada pasien yang panas tinggi pada kehamilan usia 7 bulan. Malam itu juga langsung disuruh rawat inap, tapi karena pelayanan yang kurang baik dari RS “A” tersebut, kami memutuskan untuk dirawat di RS lain. Ternyata dalam perawatan didiagnosa isteri saya Demam Berdarah dan dirawat selama 8 hari. Dapat dibayangkan, betapa sangat panik bahkan boleh dikatakan gemas (geram dan cemas) saat itu. Kecemasan kami bukan saja kepada kondisi istri yang sedang hamil tetapi juga efek penyakit terhadap janin.

Kami sangat cemas tentang kesehatan janin karena deman tinggi selama kehamilan dapat berakibat buruk terhadap kesehatan janin. Menunggu selama lebih dua bulan sampai saat istri melahirkan waktu yang panjang dan sangat mencemaskan. Banyak hal, yang kami bayangkan terhadap kemungkinan yang dapat diderita oleh bayi kami kelak. Tiada sesuatu apapun yang dapat kami lakukan, selain berdoa kepada Allah SWT. Setiap malam kami sembahyang tahajud dan berdoa memohon keselamatan dan kesehatan janin yang sangat kami harapkan. Alhamdulillah, Allah Swt Maha Pengasih dan Mendengar harapan hambanya. Kehamilan istri tetap dalam keadaan sehat, sampai saat melahirkan. Bayi kami lahir dalam kondisi yang sehat dan lengkap. Sembah sujud dan terima kasih kepada Allah Maha Besar.

dr. Agung Imantyoko

Disadur dari : Ilyas, Yaslis. 2004. Wajah Pelayanan Kesehatan Kita. PT. Djambatan : Jakarta


0 komentar:

Posting Komentar