Yaslis Institute

We serve you better. We provide all you need in training, workshop, consultant and research human resource, health, hospital, insurance.

Pelatihan Asuransi Bersama PERDHAKI

Jumat, 20 Mei 2011

Minggu lalu, saya dan rekan saya Dr. Sumiarsih Pujilaksani. MKM. AAK bekerja sama dengan YPMK Perdhaki mengadakan training tentang "Manajemen Klaim dan Fraud Asuransi Kesehatan di Rumah Sakit (Jamkesmas, Jamkesda, dan Asuransi Swasta)". Tepatnya pada tanggal 12 - 13 Mei 2011 di Hotel Blue Sky Pandurata Jakarta. Training kali ini diikuti oleh 27 peserta dari seluruh Indonesia.

Trining ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan personel rumah sakit untuk mengelola dengan baik klaim asuransi khususnya Jamkesmas. Selain itu agar peserta mampu melakukan penagihan klaim medis Asuransi sesuai dengan ketentuan yang ada. Tujuan lain adalah agar dapat mencegah terjadinya konflik antara rumah sakit dengan pengelola Asuransi.

Alhamdulillah training berjalan lancar. Semoga training-training saya berikutnya juga ikut sukses seperti training saya sebelumnya. Bagi yang membutuhkan info training saya bisa menghubungi staff saya Ulfa - 085719173531 atau Dinda 08562881387. Bisa juga klik info-info training yang sudah saya tempel di kolom samping blog saya ini. Salam Sukses !!





Warta YASLIS : Training Manajemen Kinerja dan Remunerasi Rumah Sakit

Rabu, 11 Mei 2011

Bulan Juni nanti, tepatnya pada tanggal 9-10 Juni 2011, saya akan mengadakan training lagi. Kali ini materi training saya adalah

"Manajemen Kinerja dan Remunerasi Rumah Sakit"



Jika ingin mendaftar bisa menghubungi staff saya (Ulfa - 085719173531 atau Dinda - 08562881387).

Sampai jumpa di training saya ya. . .

Salam Sukses !!

Testimoni Workshop Hitung SDM Rumah Sakit bersama Dr. Drg YASLIS ILYAS, MPH

Senin, 09 Mei 2011

Kurang lebih tiga minggu yang lalu, acara training saya di Hotel Santika Slipi Jakarta sukses dihadiri 53 peserta dari seluruh Indonesia. Saya juga sudah sempat posting beritanya di blog ini bulan lalu, berikut link beritanya.

Kali ini saya mau share testimoni-testimoni peserta training saya. Alhamdulillah testimoninya positif semua. Apa saja sih kata mereka tentang training saya? Berikut beberapa testimoninya :

1. Dr. Silvia Agustina – RSB Duren Tiga

“Training ini sangat menarik dan sangat berguna/aplikatif untuk di tempat kerja, pemberian materi juga menarik.”


2. Marthinus Suhardi – RS RK Charitas

“Tambah ilmu dan wawasan tentang sistem hitung beban kerja.”


3. Jeni Kristianawati – RSU William Booth Semarang

“Luar biasa, dapat membantu pengadaan SDM dan dapat merencanakan dengan tepat.”


4. Juniarti Lumbon Tobing – RS. Mekar Sari Bekasi

“Luar biasa OK !”


5. Naimah Fitriyanuarty - RSUD Dr. H. M. Ansori Saleh Banjarmasin

“Sangat berguna dan memudahkan perencanaan SDM”


6. Dr. Diah Pusparini – RSUD Dr. R. Soeprapto Cepu

“Penyampaian menarik, mudah dimengerti dan tidak membosankan.”


7. Zuryati, SE – RSI Ibnu Sina Padang

“Sebelumnya saya belum tahu bagaimana menghitung standar ketenagaan, walaupun sebelumnya pernah baca tentang standar ketenagaan menurut gillis, PPNI, dan Depkes tapi bagaimana menghitung dan membuat standar belum bisa. Alhamdulillah dengan adanya pelatihan ini kita bisa tahu”


8. Hanna S. T. Rotikan, S.Si Apt – RSU GMIM Kalooran

“Sangat menolong dalam perencanaan kebutuhan tenaga kerja di Rumah Sakit.”


9. Syukraa HG – RS Krakatau Medika Hospital

“Training ini sangat inspiratif, inovatif, dan bermanfaat untuk aplikasi di tempat kerja.”

Email : Alhamdulillah. Sangat bermanfaat dan aplikatif. Mudah2an secepatnya bisa diimplementasikan di tempat kerja. Saat ini sdg dibutuhkan penghitungan tenaga untuk penambahan fasilitas layanan. Mudah2an workshop2 lain yang berkaitan dng SDM bisa diikuti juga.”


10. Tika Indriastari – RSB Duren Tiga

“Menyenangkan. . . belajar mendapat ilmu dan skill baru. INSYA ALLAH sangat bermanfaat untuk Rumah Sakit saya.”


11. Dr. Srie Astutik – RSB Duren tiga

“Luar Biasa … !!”


12. Jufrizal, Amd – RS PMI Aceh Utara

“Menambah wawasan bagaimana cara memanage karyawan yang saya pimpin menjadi tepat sasaran dan tepat guna. Cara penerimaan karyawan yang baik dan benar sesuai dengan kemampuan dan kompetensi.”


13. Yunetti Rosi, SE – Yayasan Rumah Sakit Islam (YARSI) Sumatera Barat Padang

“Saya belum pernah tahu tentang cara penghitungan standarisasi ketenagaan. Selama ini, karena saya bekerja di Yayasan, di bidang SDM selama ini dihitung oleh masing-masing RSI “Ibnu Sina” Yarsi Sumbar yang berjumlah 6 Rumah Sakit (terdiri dari 5 RS & 1 Balai Kesehatan) yang dikelola oleh yayasan. Setelah ikut pelatihan ini saya yakin bisa membantu yayasan dalam penetapan jumlah kebutuhan tenaga di semua RSI Yarsi Sumbar dan dapat memberikan pertimbangan untuk ditambah tenaga atau tidak pada unit yang mengajukan penambahan tenaga ke yayasan. Terimakasih Pak Yaslis Ilyas.”


14. Prof. Dr. Hardi Darmawan – RS RK Charitas

“Bagus sekali. Pratical – Applicable tools.”


15. Muhammad Rofa’i – RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau

“Ternyata menghitung jumlah tenaga SDM di RSUD mudah dengan program YASLIS.”


16. Ennimay, S.Kep, M.Kes – RSUD Arifin Achmad Prov RIAU

“Merasa lebih mudah untuk menentukan kebutuhan tenaga Rumah Sakit dan memudahkan dalam meyakinkan pimpinan dan staff untuk menetapkan kebutuhan tenaga Rumah Sakit.”


17. Muchrisman – RSUD Banjarbaru

“Memuaskan.”


18. Ceviriana Novi K – RS Pantai Indah Kapuk

“LUAR BIASA . . .”


19. Praptana – RS Bethesda Yogyakarta

“Tepat guna, efektif, praktis.”


20. Ospa Rozana, Amd Kep – RSUD Sei Dareh Dharmasraya Sumatera Barat

“Dapat menambah wawasan dan mengetahui cara perhitungan/kebutuhan tenaga masing-masing bidang di instansi kami.”


21. Dr. Fitra Neza, M.Kes – RSUD Sei Dareh Kab Dharmasraya Sumatera Barat

“Ternyata menghitung SDM yang dibutuhkan tidak sulit dengan bantuan software.”


22. Mardawati – RSUD Sungai Dareh

“Sangat memuaskan karena sangat membantu sekali dalam pekerjaan kami dengan memakai software ternyata tidak sesulit yang di bayangkan.”


23. Junita Tandoyono – RS Dr Oen Sukaharjo

“Simple, tepat sasaran, mudah dan applicable. Thank You !”


24. Aprilia Eka Wijayanti – Krakatau Medika Hospital

“Senang karena mendapat ilmu yang aplikatif. Teknik penyampaian tidak membosankan, semua bahan/materi dikupas habis sampai peserta benar-benar mengerti, suasananya santai tapi serius. Setelah ikut training, bisa langsung diaplikasikan ilmunya.”

Email : Alhamdulilah, sampai detik ini tidak ada kendala dalam implementasi formula SDM ala Yaslis. It's very good,very simlple and imaging. Semoga Allah memberi jalan kemudahan agar formula Yaslis segera diakui dunia. Amin.”


25. Shofwatun Nisa, S.Psi – RS Ibu & Anak Tambak

“Training bagus, sangat bermanfaat dan aplikatif dan peserta diusahakan sampai paham dan mengerti. Terima Kasih !”

Kabar Gembira : Sertifikat HAKI Software Hitung SDM Metode YASLIS sudah disahkan


Sesuai judul postingan saya kali ini :

Kabar Gembira : Sertifikat HAKI Software Hitung SDM Metode YASLIS sudah disahkan.

Ya, ini merupakan kabar gembira bagi saya, karena akhirnya software yang sudah saya rancang bersama Tim IT saya sudah mendapat pengakuan nasional dan dilindungi hak cipta selama 50 tahun. Pengguna software saya yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia tentunya juga akan ikut bangga dan lega, pasalnya software Hitung SDM saya kini sudah tidak dapat diragukan lagi kualitas dan keasliannya, sudah dapat sertifikat HAKI-nya gitu loh.

Nah itu sudah saya upload hasil scan sertifikat HAKI software saya.

Bagi yang belum tahu mengenai software saya pasti bertanya-tanya, "Memangnya apa sih softwarenya?, kok sepertinya heboh sekali.."

Memang heboh, dan software saya selalu bisa membuat peserta training saya heboh keheranan. Karena dengan Software Hitung SDM Metode YASLIS ini anda tidak perlu repot-repot begadang menghitung perencanaan SDM di Rumah Sakit anda. Tidak perlu repot-repot bikin perhitungan panjang-panjang dengan kertas bertumpuk-tumpuk dan kalkulator disana-sini.

Yang anda perlukan hanyalah duduk manis di depan komputer anda yang sudah di instal software saya, masukkan data-data transaksi bisnis rumah sakit yang diperlukan. Klik sana-klik sini, jadi deh. . . hanya dalam hitungan menit anda sudah bisa mengetahui berapa sih sebenarnya kebutuhan SDM di Rumah Sakit anda. Apakah terlalu banyak? Apakah kurang? Apakah sudah efektif dan efisien? Kemudian bagaimana caranya mendapatkan softwarenya?

Semua bisa anda dapatkan jawabannya dengan mengikuti training Metoda baru Perencanaan SDM Rumah Sakit bersama saya Dr, Drg Yaslis Ilyas, MPH. Dalam training saya, anda akan mendapatkan penjelasan sejelas-jelasnya mengenai perencanaan SDM, dan yang paling istimewa, anda akan mendapatkan Software Hitung SDM Rumah Sakit beserta training cara pengoperasiannya, sampai bisa. Selanjutnya Rumah Sakit anda akan berhemat ratusan juta rupiah. Saya Jamin !

Ikuti terus berita-berita terbaru di blog saya ini, dan dapatkan informasi training saya di sini.

Salam Sukses !!


Cara Tepat Memilih Asuransi Kesehatan

Rabu, 04 Mei 2011

Beberapa bulan yang lalu saya telah memposting artikel hasil wawancara majalah Dokter Kita dan saya yang diterbitkan di Majalah Dokter Kita edisi 12 – Desember 2010 tentang cara memilih asuransi kesehatan. Namun, beberapa rekan masih ada yang bertanya kepada saya tentang indikator apa saja yang harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk memilih asuransi tertentu.

Memang dalam artikel saya yang terdahulu hanya sekilas saya jelaskan tentang tips memilih asuransi kesehatan. Dalam artikel tersebut saya lebih mengulas tentang apa asuransi itu sendiri daripada tips-tips bagaimana memilih asuransi kesehatan. Nah, kali ini akan saya bahas kembali tentang apa saja tips-tips dan indikator untuk memilih asuransi kesehatan.

· Bonafiditas dan Track record

Perhatikan apakah perusahaan asuransi yang akan Anda pilih memang benar-benar bonafide dan memiliki pengalaman yang bagus? Perhatikan track-record perusahaan asuransi tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Carilah informasi tentang pengurusan klaim terhadap perusahaan asuransi tersebut. Apakah peserta-peserta sebelumnya selalu dipersulit ketika mengurus klaim atau justru diberikan kemudahan dalam mengurus klaim. Telusuri track record kasus-kasus yang pernah menyangkut perusahaan tersebut di media. Perhitungkan pula keuntungan yang ditawarkan dibandingkan dengan premi yang dibebankan kepada Anda.

· Tabungan dan Investasi

Ada beberapa produk asuransi yang menawarkan untuk mengkombinasikannya dengan layanan tertentu. Misalnya kombinasi antara jaminan kesehatan dengan tabungan atau investasi. Namun, untuk produk seperti ini premi yang ditawarkan pasti akan lebih besar.

Jika Anda ingin premi yang lebih murah, ikutlah asuransi sedari Anda masih muda. Premi asuransi akan meningkat sesuai dengan meningkatnya usia nasabah. Jadi saran saya, ikutlah asuransi kesehatan sedari muda. Sebenarnya mereka yang ikut program asuransi sedari usia muda akan mendapat beberapa kemudahan seperti tidak diperlukan pemeriksaan kesehatan.

· Apple to Apple

Bandingkan manfaat yang anda peroleh dengan premi yang harus Anda bayar dari satu perusahaan asuransi dengan perusahaan asuransi lain (apple to apple). Bila terdapat deductible (biaya sendiri), hitung seberapa besar biaya deductible yang dikenakan. Bandingkan juga dengan penghematan atau pengurangan biaya preminya.

· Asuransi Kesehatan dan Rumah Sakit

Perhatikan juga Rumah Sakit yang menjadi jaringan provider dari perusahaan asuransi. Semakin banyak Rumah Sakit yang bekerja sama dengan perusahaan asuransi, maka semakin bonafide perusahaan tersebut. Jangan lupa cek apakah Rumah Sakit dekat rumah Anda, atau Rumah Sakit langganan Anda, masuk dalam jaringan provider perusahaan asuransi atau tidak. Hal ini, tentu saja, dilakukan untuk mempermudah akses Anda ke Rumah Sakit jika sewaktu-waktu jatuh sakit.

· Cepat membayar klaim

Cobalah Anda bertanya kepada pihak pengelola rumah sakit atau dokter praktik yang ada di sekitar Anda, perusahaan asuransi mana yang membayar klaim asuransi paling cepat. Karena hal ini akan menentukan tingkat layanan rumah sakit kepada Anda.

· Penggantian secara komplet

Beda perusahaan asuransi dan beda produk yang kita beli, maka manfaat yang kita dapat juga berbeda. Ada produk dari perusahaan asuransi yang khusus memberikan jaminan rawat inap saja, adapula yang memberikan jaminan secara komplet, yaitu dengan rawat jalan beserta obat. Beda manfaat yang diterima, tentu saja premi yang dibebankan kepada Anda juga akan berbeda. Jika Anda jarang sakit, untuk menekan premi, sebaiknya mengambil asuransi kesehatan rawat inap saja. Namun, jika anda termasuk sering sakit dan pergi ke dokter, sebaiknya Anda mengambil asuransi kesehatan yang memberikan penggantian secara komplit.

· Mencairkan klaim

Anda perlu melengkapi informasi dan data yang detail dari Rumah Sakit sebagai bukti perawatan. Dokumen tersebut merupakan dokumen penting dalam mencairkan klaim di perusahaan asuransi.

· Sistem kartu

Ada dua sistem klaim dalam asuransi kesehatan. Bayar dulu lalu ditagih belakangan, atau sistem kartu di mana Anda tidak perlu membayar apa-apa. Sebetulnya tidak ada perbedaan yang mendasar dari kedua jenis sistem klaim dari asuransi kesehatan tersebut. Yang membedakan adalah pada asuransi kesehatan dengan sistem kartu, pilihan tempat Anda berobat atau dirawat biasanya terbatas pada mereka yang sudah bekerja sama dengan perusahaan asuransi Anda. Ini karena RS/apotek tersebut perlu mengenali kartu Anda terlebih dahulu sebelum Anda dilayani.

Berbeda dengan sistem bayar dimuka lalu ditagih belakangan, di mana Anda bisa berobat (hampir) di mana saja. Yang mana harus Anda ambil? Bila uang tunai tidak masalah untuk Anda, tidak apa-apa jika Anda mengambil asuransi kesehatan yang menggunakan sistem klaim belakangan. Tapi bila uang tunai Anda terbatas, akan lebih baik kalau Anda mengambil asuransi kesehatan dengan sistem kartu.

· Kombinasi layanan

Layanan asuransi kesehatan sekarang amat bervariasi. Di samping menawarkan jaminan pembiayaan pada waktu sakit, ada yang mengkombinasikannya dengan layanan tertentu. Misalnya, premi yang dibayarkan sebagian akan diberlakukan sebagai tabungan atau investasi. Tawaran ini memang menarik. Hanya saja, premi asuransi yang ditawarkan juga akan lebih besar. Tambahan lagi, mereka yang mengikuti program asuransi pada usia muda akan mendapat beberapa kemudahan, seperti, tidak diperlukan pemeriksaan kesehatan.

· Pertahankan pola hidup sehat

Meskipun pada gilirannya Anda dan keluarga Anda sudah menjadi nasabah asuransi kesehatan, pola hidup sehat harus tetap dijalankan. Bukankah sehat lebih baik daripada sakit, meskipun memang biayanya ditanggung oleh perusahaan asuransi kesehatan? Jadi, jangan meninggalkan gaya hidup sehat meski telah menjadi nasabah asuransi kesehatan. (dari berbagai sumber.)

Menghitung Kebutuhan SDM Berdasarkan Beban Kerja (Work Load) Formula Ilyas

Senin, 02 Mei 2011

Formula hitung kebutuhan SDM unit dapat bekerja dengan baik dengan syarat Manager atau penanggung jawab pekerjaan dapat menentukan dengan akurat jenis, jumlah dan waktu transaksi bisnis dan tidak terjadi duplikasi kegiatan. Manager dapat menghitung beban kerja setiap unit perhari dalam satuan waktu menit atau jam per hari kerja. Dengan mengetahui komponen tersebut dapat dkembangkan formula menghitung SDM per hari sebagai berikut

§ ∑ SDM/hari = {(B.K i-j = J T x W.T) :JKE }.

§ B.K i-j = Jenis Beban Kerja

§ J.T. = Jumlah Transaksi per hari

§ W.T.= Waktu( menit atau jam) yang dibutuhkan untuk setiap jenis Transaksi

§ J.K.E = Jam kerja efektif SDM per hari

§ Jumlah hari kerja per tahun = (255 hari/tahun atau 273 hari/tahun atau 289 hari/tahun atau 237hari/tahun)

Keterangan:

· (365 – (12 hari libur nasional – 12 hari libur cuti tahunan) x 3/4 = 255 hari)

· (365 – (12 hari libur nasional – 12 hari libur cuti tahunan) x 4/5 = 273 hari)

· (365 – (52 hari libur Minggu + 12 hari libur nasional + 12 hari libur cuti tahunan) = 289 hari)

· (365 – (104 hari libur Saptu & Minggu + 12 hari libur nasional + 12 hari libur cuti tahunan) = 237 hari)

Kebutuhan Total SDM/tahun akan dihitung dengan memperhatikan hari kerja efektif pertahun dan diperlukannnya tenaga cadangan pada pola kerja yang menggunakan tiga shift kelompok kerja seperti: Perawat. Sebagai contoh: andaikan beban kerja unit keperawatan per hari adalah 10.500 menit dan waktu kerja efektif per hari adalah 6 jam (360 menit) dan hari kerja efektif perawat selama satu tahun adalah 255 hari. Oleh karena rumah sakit harus berkerja selama 365 hari dalam setahun, maka perlu juga menghitung kebutuhan sdm yang harus berkerja pada 110 hari kerja lainnya. Berapa jumlah perawat yang dibutuhkan oleh unit keperawatan?

∑ Perawat/hari = Beban kerja : Waktu kerja efektif/hari

∑ Perawat/hari = 10500 menit : 360 menit/hari = 29,17 orang

∑ Perawat/hari berkerja pada hari libur = 29,17 x 110/255 = 12,58

∑ Total kebutuhan Perawat/hari = 29,17 + 12,58 = 41,75 orang

( dibulatkan 42 orang)

Analisis Beban Kerja Metoda Ilyas (Workload Analysis)

Menghitung beban kerja unit organisasi yang padat karya merupakan suatu hal yang penting tapi sekaligus juga sangat sulit. Banyak para manager personel maupun manager Unit kesulitan ketika ditanya: “Berapakah beban kerja personel untuk menghasilkan produk atau jasa utama dan penunjang di unit saudara”? Metoda ilmiah yang telah dikembangkan para ahli seperti: Work Sampling dan Time and Motion Study sebenarnya dapat menghasilkan hasil yang akurat. Masalahnya, pada metoda ini dibutuhkan tenaga ahli, pengamat yang banyak dan waktu yang panjang. Hal ini membawa konsekwensi terhadap biaya dan biasanya harus dilaksanakan oleh pihak lain seperti: kosultan dan lembaga riset. Pihak manajemen rumah sakit akan kesulitan untuk melaksanakan metoda ini sendiri karena kesulitan instrumen dan pelaksanaan penelitiannya sendiri. Disamping itu, adanya kemungkinan bias karena faktor personel menghitung beban kerja sendiri. Pada metoda daily log yang mencatat dan menghitung beban kerja sendiri sangat diragukan akurasinya sehingga dari aspek validitas dan reabilitas sulit dipakai sebagai ruujukan beban kerja pegawai.


Untuk menjawab pertanyaan ini Metoda Ilyas memberikan alternatif solusi yang akurat dan mudah diterapkan. Metoda ini dapat menghitung beban kerja personel dengan cepat dengan tingkat akurasi yang tinggi sehingga menghasilkan informasi yang dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan manajemen.


Metoda Ilyas memberikan solusi terbaik untuk menghitung kebutuhan personel organisasi dengan mudah, murah, cepat dan tepat. Secara ilmiah hasil perhitungan kebutuhan personel dengan Metoda Ilyas memiliki tingkat validitas dan reabilitas yang tinggi dan telah diuji coba baik oleh sejumlah institusi dengan hasil yang dapat dipercaya oleh manajemen organisasi. Disamping itu, Metoda Ilyas juga telah digunakan oleh sejumlah mahasiswa Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia sebagai metoda menghitung SDM dalam Tesis mereka untuk meraih gelar Master Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Master Administrasi Rumah Sakit.


· Apakah Dasar Pemikiran Metoda Ilyas?

Menghitung kebutuhan SDM pada dasarnya adalah mengetahui secara benar beban kerja setiap unit atau setiap personel di organisasi. Untuk mengetahui beban kerja di setiap unit organisasi dibutuhkan sejumlah data dan informasi yang akurat yang berasal dari pelaku ahli atau kompeten di organisasi itu sendiri. Informasi yang didapatkan dari pelaku ahli yang telah melakukan transaksi bisnis ribuan kali akan dapat memberikan informasi dengan akurat waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan setiap unit produk atau jasa. Metoda Ilyas menggunakan pendekatan demand. Artinya, metoda ini menghitung beban kerja yang harus dikerjakan atas dasar permintaan untuk menghasilkan unit produk atau jasa per waktu yang dibutuhkan. Dengan demikian, beban kerja tergantung juga volume transaksi bisnis yang harus dilakukan oleh setiap tenaga kerja atau unit organisasi.


Sebagai contoh: seorang perawat rumah sakit mempunyai sejumlah transaksi bisnis memandikan pasien setiap hari 2 kali sebanyak 10 orang dan membutuhkan waktu 20 menit untuk sekali kegiatan. Dengan demikian beban kerja memandikan pasien = 2 x 20 menit x10 orang = 400 menit/hari.


· Apakah komponen metoda Ilyas?

Untuk menghitung beban kerja personel organisasi dibutuhkan informasi yang akurat tentang hal berikut:

a. Kejelasan transaksi bisnis utama atau penunjang setiap personel dan unit organisasi.

b. Kejelasan waktu yang dibutuhkan untuk setiap transaksi bisnis utama atau penunjang

c. Jenis dan jumlah transaksi bisnis per hari, per minggu, per bulan atau per tahun

d. Jumlah jam kerja efektif (produktif) per hari pada organisasi

e. Jumlah hari kerja efektif dalam setahun organisasi


Untuk memudahkan menghitung beban kerja; sebaiknya dibuat matrix beban kerja unit yang memasukkan semua jenis kegiatan yang dilakukan unit RS untuk menghasilkan produk atau jasa unit. Dengan merinci setiap transaksi bisnis pada unit RS maka akan dihasilkan beban kerja perhari dalam satuan waktu menit atau jam dar unit tersebut. Bila pekerjaan bersifat mingguan maka beban kerja per hari dibagi hari kerja RS. Sebagai contoh: rapat mingguan unit selama 2 jam ( 120 menit) per minggu, maka beban harian rapat tersebut adalah 120 menit : 5 hari per minggu = 24 menit/hari. Demikian juga, bila pekerjaan bersifat bulanan maka beban kerja harian tersebut dibagi dengan 22 hari kerja per bulan. Sebagai contoh: rapat bulanan 3 jam (180 menit), maka beban harian adalah 180 menit : 22 hari = 8,18 menit/hari.


Matrix Transaksi Bisnis Unit Keperawatan RS

No

Transaksi bisnis

Waktu Transaksi

Volume Transaksi

Beban kerja/hari

1

Membuat Resume asuhan keperwatan

10 mnt

20 pasien

200 mnt

2

Menyuluh pasien

15 mnt

10 pasien

150 mnt

3

Memandikan pasien

20 mnt

20 pasien

400 mnt

4

Memberikan obat pada pasien

2 mnt

20 pasien

40 mnt

5

Mendampingi Visite dokter

10 mnt

20 pasien

200 mnt

6

dll

--

--

--


· Bagaimana formula hitung beban kerja metoda Ilyas?

Formula dapat bekerja dengan baik dengan syarat Manager atau penanggung jawab pekerjaan dapat menentukan dengan akurat jenis, jumlah dan waktu transaksi bisnis dan tidak terjadi duplikasi kegiatan. Manager dapat menghitung beban kerja setiap unit perhari dalam satuan waktu menit atau jam per hari kerja. Dengan mengetahui komponen tersebut dapat dkembangkan formula menghitung SDM per hari sebagai berikut:


Beban kerja /hari = B.K i-j = J T x W.T

§ B.K i-j = Jenis Beban Kerja

§ J.T. = Jumlah Transaksi per hari

§ W.T.= Waktu( menit atau jam) untuk setiap jenis Transaksi

Workshop Perencanaan SDM Rumah Sakit : SUKSES

Jumat, 29 April 2011

Yaslis Institute bekerjasama dengan PERSI telah sukses mengadakan "Workshop Perencanaan SDM Rumah Sakit" pada hari rabu dan kamis, 20 & 21 April 2011 lalu. Workshop yang diadakan di Hotel Santika Jakarta ini diikuti oleh 53 peserta dari berbagai rumah sakit di seluruh Indonesia.

Respon peserta terhadap workshop bersama Dr, drg. Yaslis Ilyas, MPH ini sangat positif. Peserta mengaku puas dan sangat terbantu dengan materi dan software tentang perencanaan SDM yang diberikan. Seperti komentar ibu Annida dari RSUD Boejasin Pelaihari berikut "Sangat memuaskan, banyak bahan untuk menyusun perencanaan kebutuhan SDM".

Harapan peserta, Yaslis Institute dapat mengadakan training dengan tema lain seperti Remunerasi, Kinerja, atau Key Performance Indeks agar dapat memberikan pemahaman lebih dan membantu rekan-rekan di Rumah Sakit dan Instansi lain dalam pekerjaannya.

Agenda Yaslis Institute selanjutnya adalah training "Manajemen Kinerja dan Remunerasi" yang rencana akan dilaksanakan pada tanggal 25 & 26 Mei 2011 ini.

Kasus Negatif Pelayanan Kesehatan (3)

Infus Yang Menyakitkan


Suatu saat di bulan September 1995, saya terserang penyakit demam yang disertai dengan nyeri di perut, tengkuk dan tulang punggung, kadang-kadang muntah dan diare. Setelah menderita sakit selama 3 hari, akhirnya saya dibawa keluarga ke ruang UGD sebuah rumah sakit swasta di kota saya. Begitu sampai di ruang UGD saya langsung ditangani oleh perawat jaga (bukan dokter jaga) yang dengan segera menginfus saya. Tetapi yang terjadi, jarum infus tidak dapat segera menemukan jalurnya. Saya seolah-olah menjadi kelinci percobaan oleh perawat yang baru belajar untuk menemukan pembuluh darah balik. Jarum infus tidak dapat masuk ke pembuluh darah dengan tepat. Tidak kurang enam kali tangan kiri dan kanan saya ditusuk-tusuk, menimbulkan perdarahan dan mengakibatkan rasa sakit yang menakutkan. Dengan rasa sakit yang aduhai saya hanya bisa pasrah karena saya sendiripun sibuk dengan rasa sakit dibagian tubuh yang lain.


Pengalaman ini amat membekas di hati, saya bertanya dalam hati apakah di ruang UGD rumah sakit tersebut tidak ada protap untuk menangani pasien dengan kondisi seperti saya ? Apakah perawat tersebut tidak pernah dilatih bagaimana cara menemukan dengan segera pembuluh darah yang tepat untuk memasukkan cairan infus tanpa harus terlebih dahulu menyakiti pasien? Apakah perawat di UGD telah dibekali sertifikat keahlian untuk menangani pasien dalam keadaan darurat ? Apakah UGD di rumah sakit ini tidak dilengkapi oleh personel dokter jaga ? Kalau ada kenapa tidak segera membantu perawat yang tidak mampu memberikan pelayanan kepada pasien ? Puluhan pertanyaan lain yang dapat muncul dari pengalaman buruk yang saya alami di UGD rumah sakit. Pertanyaan penting yang perlu dijawab oleh rumah sakit kita adalah dapatkah kita memberikan pelayanan bermutu kepada pasien ?


Deswita

Disadur dari : Ilyas, Yaslis. 2004. Wajah Pelayanan Kesehatan Kita.PT.Djambatan : Jakarta